Ibarat bermain catur, selangkah demi selangkah namun pasti.
Selangkah demi selangkah namun langkahnya jelas. Dari mana, mau kemana, setiap
langkah mempunyai arti, yang tidak mungkin berhenti sebelum tujuan akhir terpenuhi.
Bermain catur langkahnya berusaha maju, namun bukan asal maju. Maju untuk
menang, namun ketika langkahnya keliru ada langkah mundur untuk menata ulang.
Langkah mundur sejenak untuk kembali maju dengan lebih pasti lagi. Oleh sebab
itu untuk menentukan langkah demi langkah mesti hati-hati, cermat dan penuh
perhitungan.
Mari kita belajar dari 2 pribadi yang luarbiasa. Bilangan 13:27-28; 14:8
Mari kita belajar dari 2 pribadi yang luarbiasa. Bilangan 13:27-28; 14:8
Yosua dan Kaleb, mereka diutus untuk mengintai tanah Kanaan untuk men-survei keadaan di Kanaan. Sekalipun tidak sedetail seperti mengadakan penelitian, logika mereka sangat obyektif. Hasil survei mengatakan bahwa Kanaan, tanahnya subur. Tentu sangat menyenangkan untuk didiami, namun penduduknya yang merupakan penghalang bangsa Israel masuk ke Kanaan adalah bangsa raksasa. Yosua dan Kaleb adalah orang muda beriman yang mampu memberikan kesimpulan positif atas surveinya. Tetaplah maju, Tuhan akan menyerahkan tanah Kanaan kepada Israel, hanya satu hal yang diminta yaitu hidup berkenan kepada Tuhan. Iman kepada Allah memberikan spirit yang menyala-nyala untuk memastikan langkah berikutnya, karena ada Allah Pembela di belakang umat-Nya.
Saudara, Maju selangkah lagi berarti kita mengerti dengan jelas di mana posisi kita sebelumnya dan tahu persis langkah berikutnya mau ke mana. Masa lalu memiliki arti tersendiri dan bermanfaat pada masa itu. Ketika kita mengayunkan serta menetapkan selangkah lebih maju, maka posisi sekarang akan bermanfaat, berguna bagi kebutuhan saat ini. Model berjalan selangkah demi selangkah bukan sekedar meraih impian yang mengabaikan sejarah kemarin dan makna saat ini, tetapi juga selalu belajar dari masa lalu untuk memastikan sekarang. Dan masa sekarang yang suatu saat akan ditinggalkan tentu akan memberi banyak pengalaman baru untuk modal menapaki langkah ke depan. Demikianlah seterusnya, hidup senantiasa berada dalam kesadaran penuh. Itulah hidup yang penuh makna.
Kita perlu mengandalkan semua potensi yang adalah anugerah Tuhan. Kerahkan semua kemampuan, tetapi ingat jangan sampai kebat kliwat (kebablasan) sehingga akhirnya bisa kehilangan keseimbangan dan jatuh. Oleh sebab itu selangkah demi selangkah bersama Tuhan namun pasti, demi transformasi (perubahan), mengubah diri dan memberkati sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar