Jumat, 30 Juni 2017

Tuhan adalah Terangku dan Keselamatanku



Hari hari ini, ketika kita dihadapkan pada masalah, tantangan kehidupan, kepada siapakah kita berseru? Respon kita akan bermacam-macam bukan?
Terkadang kita berespon, mencari teman atau sahabat dekat kita untuk curhat. Lalu, ada juga yang berespon datang kepada Tuhanberseru pada-Nya. Mana yang perlu dilakukan?
Dan inilah yang Daud lakukan yaitu berseru kepada Dia.
Mazmur 27 : 1 – 6
27:1 Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?
27:2 Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
27:3 Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itu pun aku tetap percaya.
27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
27:5 Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
27:6 Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.

Mengapa Daud begitu berani menghadapi tantangan? Ya jawabannya adalah di ayat 1. Yaitu Daud punya TUHAN sebagai terangnya dan keselamatannya. Satu hal yang perlu kita contoh dari Daud adalah dia memiliki kerinduan yang luar biasa di ayat 4.
Dia meminta kepada Tuhan, untuk diam di rumah TUHAN, satu bagian di mana Daud ingin senantiasa konsisten ingin bersama Tuhan sebagai tempat perlindungannya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita mau menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan kita yang utama? Lebih dari segala yang lain?
Mari kita jadikan Dia yang utama dalam hidup kita sebagai sandaran pusat hidup, karena Firman-Nya adalah terang hidup kita. Mau konsisten? Yuk mariiii..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Percaya Vs mempercayakan

Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hamba...